Minggu, 30 Desember 2012

Teknik Penulisan Ilmiah


Penulisan Karya Ilmiah

Kutipan
Suatu pinjaman pendapat dari seseorang baik yang berua tulisan dalam buku, majalah,surat kabar, jurnal, maupun dalam bentuk lisan atau seperti hasil pidato.

FungsiKutipan   
- Sebagai penjelasan suatu uraian.
- Sebagai landasan teori.
- Sebagai bahan bukti untuk menunjang uraian.
- Sebagai penguat pendapat penulis.

Mengutip
Ada 2 carauntuk mengutip:
1.      Kutipan langsung

Kutipan langsung yaitu mengutip pendapat atau suatu buah pikiran orang lain seperti aslinya.
a.         Kurang dari 40 kata yang merupakan bagian dari teks dan ditulis diantara
tanda kutip (“...”) dengan diikuti kurang dari 40 kata.
Contoh:
1.      “...naskah...” (Ahmadi,2013:12) atau
2.      Ahmadi (2013:12) menyimpulkan “...naskah...”
b.         Lebih dari 40 kata ditulis terpisah dari teks yang mendahului dan dimulai
pada ketukan ke-6 dari tepi kiri dengan spasi tunggal.
Contoh:
Ahmadi (2013:12) menyimpulkan sebagai berikut.
Masalah....................................................................................

2.      Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak langsung mengutip pendapat atau buah pikiran orang lain dengan bahasa penulis sendiri. Dalam kutipan ini telah terjadi perubahan bahasa dari aslinya dan diutarakan dengan gaya bahasa penulis untuk menunjukkan bahwa naskah tersebut kutipan, diikuti nama pengarang dan tahun.
Contoh:
1.      Nama pengarang disebut terpadu dalam teks
Contoh: Ahmadi (2013:3), tidak menduga bahwa mahasiswa.........
2.      Nama pengarang disebut dalam tanda kurung
Contoh: Mahasiswa semester..........................................(Ahmadi, 2013:3)


Daftar Rujukan (Referensi)
Merupakan daftar acuan atau daftar rujukan yang dirujuk oleh penulis dalam karya tulis ilmiahnya yang merupakan bagian dari sikap ilmiah dan memerlukan kecermatan dan ketelitian.

A.      Membuat daftar pustaka berdasar format

Format Vancouver
Menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan. Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan dibidang kedokteran dan kesehatan.

Format Harvard
Sistem harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat dibelakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan). Alamat internet ditulis menggunakan huruf miring.

B.     
Membuat daftar rujukan
Urutan penulisan rujukan:
- Nama pengarang
tahun
judul
kota terbit
penerbit
-  Bahasa Inggris ditulis miring
- Penulisan oengarang diawali nama keluarga
- Urutan penulisan dipisahkan dengan separator titik (.) atau koma (,)
- Judul ditulis huruf miring atau garis bawah
- Pada daftar rujukan, rujukan ditulis untuk abjad nama pengarang
- Jarak antar rujukan 2 spasi, sedang antar baris dalam 1 rujukan 1 spasi
Contoh :
            - Agoes, Soekamti.(1995).Teaching and learning on the world wide web (online).http:google(accessed 26 May 2009)
- Waluyo, Agoeng.(1994). DasarWarnaCMYK.Surabaya: Balai Pustaka

Membuat tabel, grafik dan gambar
Tabel
-          Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok
-          Jika halaman lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri
-          Diberi identitas (nomor dan nama) diatas tabel
-          Nomor tabel ditulis dengan angka arab
-          Jika tabel lebih dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman selanjutnya
Grafik dan Gambar
-          Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok
-          Jika lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri
-          Diberi identitas (nomor dan nama) dibawah grafik dan gambar
-          Nomor tabel ditulis dengan angka arab
-          Jika tabel lebih dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman selanjutnya



Paragraf / Alinea

Satuan bentuk bahasa yang merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat dan bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap.

Fungsi
-          Mengekspresikan gagasan tertulis kedalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, satu (satu ide pokok) dan padu (antar kalimat memiliki paduan)
-          Menandai peralihan gagasan baru
-          Memudahkan pengorganisasian gagasan

Struktur Paragraf
-          Kalimat topik atau pokok
-          Kalimat penjelas

PersyaratanParagraf
-          Perlu kesatuan yang membicarakan satu gagasan
-          Perlu kepaduan seluruh kalimat yang terkait, mendukung gagasan utamanya
-          Berguna untuk memudahkan dalam memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan

Kepaduan dapat dilakukan dengan cara :
-          Repetisi
-          Kata ganti atau frasa pengganti
-          Kata sambung dan frasa penghubung

Jenis Alinea:
Menurut Kalimat Topiknya:                                            
- Alinea deduktif                                                             
- Alinea Induktif                                                              
- Alinea deduktif-induktif                                                
- Alinea penuh kalimat topik                                          
                                                                                               
Menurutsifatisinya
- Alineapersuasif
- Alineaargumentatif
- Alineanaratif
- Alineadeskriptif
- Alineaekspositoris

MenurutFungsinya
- Alinea pembuka
- Alinea pengembang
- Alinea penutup


MacamAlinea

Alinea deduktif
Kalimat utama terletak diawal
-  Menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu (kalimat utama kemudian kalimat penjelas)

Alinea induktif
-  Kalimat utama diakhir paragraf
- Urutan kalimat penjelas kemudian kalimat utama
- Kalimat “dengan demikian” dihilangkan

Alinea deduktif-induktif
- Diawal dan diakhir

Alinea persuasif
- Promosi sesuatu dengan mempengaruhi atau mengajak

Alinea argumentatif
- Membahas bukti atau alasan yang kuat, mendukung atau meyakinkan

Alinea naratif
- Menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita

Alinea deskriptif
- Melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa

Alinea ekspositoris
- Memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu

Alinea Pembuka
- Untuk mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan
                                 Fungsi:
-          Menghantarkan pokok pembicaraan
-          Menarik minat atau perhatian pembaca
-          Menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui seluruh isi
                             Manfaat:
-          Kutipan, peribahasa, anekdot
-          Uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan
-          Suatu tantangan atas pendapat seseorang
-          Uraian pengalaman pribadi
-          Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
-          Sebuah pertanyaan


Alinea Pengembang
- Untuk mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka

                            Fungsi:
- Mengemukakan inti persoalan
- Memberi ilustrasi atau contoh
- Menjelaskan hal yang diuraikan pada alinea berikutnya
- meringkas alinea sebelumnya
- Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan

Alinea Penutup
-          Berisi simpulan bagian karangan
-          Dimaksudkan untuk mengakhiri karangan
-          Tidak boleh terlalu panjang
-          Harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhiri sebagai cerminan inti karangan
-          Dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca



Pengembangan Alinea

-          Metode definisi (adalah,....)
-          Metode proses (cara pertama,...)
-          Metode contoh (seperti,....)
-          Metode sebab-akibat /akibat-sebab
-          Metode umum-khusus / khusus-umum
-          Metode klasifikasi (besar – kecil, pertama – terakhir) harus urut
-          Metode perbandingan atau kontras

Topik
Pokok pembicaraan atau pokok permasalahan

Ciri-ciri:     
- Bersifat umum dan belum terurai
- Harus sesuatu yang nyata dan tidak boleh abstrak

Syarat-syarat topik :
-   Menarik
-   Diketahui
-   Aktual
-   Bermanfaat : Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari
-   Tidak terlalu baru tapi problematik
-   Terbatas atau tidak terlalu luas

Membatasi Topik
Pembatasan topik akan membantu dalam berbagai hal:
-          Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya
-          Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan:
-          Tetapkanlah topik dalam kedudukan yang bebas atau pusat (contoh: komunikasi)
-          Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci, bila dapat tetapkanlah (contoh: komunikasi visual, komunikasi massa)
-          Tetapkanlah mana subtopik yang akan dipilih
-          Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut

Tema

- Sudut karangan yang telah selesai
- Sudut proses penyusunan sebuah karangan
- Tema adalah sesuatu yang telah diuraikan

Dari Sudut Karangan yang Telah Selesai
Tema : Amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya
Dari Sudut Proses Penyusunan Karangan
Apa pokok pembicaraannya
Apa tujuan atau tesis yang akan dicapai
Contoh
Topik: Komunikasi Visual (bisa satu kata/frasa)
Tema: Komunikasi Visual dalam Televisi (tidak bisa dibuat frasa)

Syarat Tema yang Baik
-          Menarik perhatian penulis
-          Dikenal atau diketahui dengan baik
-          Bahan-bahannya dapat diperoleh
-          Memiliki batasan ruang lingkup

Judul

Merupakan penjabaran atau perincian dari topik yang bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah dan judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik, mencerminkan isi atau tulisan yang dibahas.
Syarat-syaratJudul
-          Asli
-          Relevan (sesuai isi)
-          Provokatif normatif (mengundang orang lain untuk membaca)
-          Singkat
-          Harus berbentuk frasa
-          Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi
-          Tanpa tanda baca diakhir judul karangan
-          Menarik perhatian
-          Logis

Contoh:
- Topik : Komunikasi Visual
-  Tema : Komunikasi Visual dalam Televisi
-  Judul : Persepsi Komunikasi Visual dalam Iklan Pasta Gigi

Kerangka Karangan

- Merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan
- Berfungsi untuk mengarahkan
- Dibentuk dengan menggunakan sistem tanda atau kode tertentu
- Macam kerangka karangan
- Kerangka topik
- Kerangka kalimat

Kerangka Topik
- Terdiri atas kata, frasa dan klausa
- Tidak memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap

Kerangaka Kalimat
- Unsur-unsurnya berupa kalimat lengkap
- Bersifat resmi
- Memerlukan tanda akhir titik


Catatan Kaki

1.      Fungsi

Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah
2.      Pemakaian
- Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan
- Referensi sidang yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana atau halaman berapa, hal yang sama dibahas didalam tulisan
3.     
Penomoran
Menggunakan angka arab (1,2 dan seterusnya) dibagian belakang yang diberi catatan kaki dan ditulis dengan teknik superscripts
4.      Penempatan
- Langsung dibelakag bagian yang diberi catatan kaki
- Umumnya adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab

Ibid

- Ibid Singkatan dari ibidium
- Ibid dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman
- Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama
Contoh: Ibid, h.69. (jika halaman berbeda)
Ibid. (jika halaman sama)

Op.cit

- Singkatan dari opere citati = karya yang telah ditulis
- Dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber lain, pemakaian op.ct harus diikuti nomor halaman yang berbeda.
- Jika dari seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih, maka untuk mendhindari kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I,II,III,...dst) pada “footnote” sesudah tahun penerbitan diantara tanda dua kurung
Contoh :Sudargo Gautama I, op.cit, h.139

Loc.cit
- Singkatan dari lucocitati = tempat yang telah dikutip
- Dipergunakan kalau menunjuk pada halaman yang sama dari suatu dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain
- Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya
Contoh : E. Utrecht, loc.cit. (jika tidak diselingi sumber lain maka akan menjadi “ibid”)