Penulisan Karya Ilmiah
Kutipan
Suatu pinjaman pendapat dari seseorang baik yang berua tulisan dalam buku,
majalah,surat kabar, jurnal, maupun dalam bentuk lisan atau seperti hasil pidato.
FungsiKutipan
- Sebagai penjelasan suatu uraian.
- Sebagai landasan teori.
- Sebagai bahan bukti untuk menunjang uraian.
- Sebagai penguat pendapat penulis.
Mengutip
Ada 2 carauntuk mengutip:
1.
Kutipan langsung
Kutipan langsung yaitu mengutip pendapat atau suatu buah pikiran orang
lain seperti aslinya.
a.
Kurang
dari 40 kata yang merupakan bagian dari teks dan ditulis diantara
tanda kutip (“...”) dengan diikuti kurang dari 40 kata.
tanda kutip (“...”) dengan diikuti kurang dari 40 kata.
Contoh:
1.
“...naskah...”
(Ahmadi,2013:12) atau
2.
Ahmadi
(2013:12) menyimpulkan “...naskah...”
b.
Lebih
dari 40 kata ditulis terpisah dari teks yang mendahului dan dimulai
pada ketukan ke-6 dari tepi kiri dengan spasi tunggal.
pada ketukan ke-6 dari tepi kiri dengan spasi tunggal.
Contoh:
Ahmadi (2013:12)
menyimpulkan sebagai berikut.
Masalah....................................................................................
2.
Kutipan
tidak langsung
Kutipan tidak langsung mengutip pendapat atau buah
pikiran orang lain dengan bahasa penulis sendiri. Dalam kutipan ini telah
terjadi perubahan bahasa dari aslinya dan diutarakan dengan gaya bahasa penulis
untuk menunjukkan bahwa naskah tersebut kutipan, diikuti nama pengarang dan
tahun.
Contoh:
1.
Nama pengarang disebut terpadu
dalam teks
Contoh: Ahmadi (2013:3),
tidak menduga bahwa mahasiswa.........
2.
Nama pengarang disebut dalam
tanda kurung
Contoh: Mahasiswa
semester..........................................(Ahmadi, 2013:3)
Daftar Rujukan (Referensi)
Merupakan daftar acuan atau daftar rujukan yang dirujuk oleh penulis dalam
karya tulis ilmiahnya yang merupakan bagian dari sikap ilmiah dan memerlukan kecermatan dan
ketelitian.
A.
Membuat daftar pustaka berdasar
format
Format Vancouver
Menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang berurutan
untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan
sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya
sebagai sitasi dalam naskah tulisan. Sistem ini beserta variasinya banyak
digunakan dibidang kedokteran dan kesehatan.
Format Harvard
Sistem harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi
dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi
dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara
menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat dibelakang tahun publikasi
(baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tulisan).
Alamat internet ditulis menggunakan huruf miring.
B. Membuat daftar rujukan
Urutan penulisan rujukan:
- Nama pengarang
tahun
judul
kota terbit
penerbit
- Nama pengarang
tahun
judul
kota terbit
penerbit
-
Bahasa Inggris ditulis miring
- Penulisan oengarang diawali nama
keluarga
- Urutan penulisan dipisahkan dengan
separator titik (.) atau koma (,)
- Judul ditulis huruf miring atau garis
bawah
- Pada daftar rujukan, rujukan ditulis
untuk abjad nama pengarang
- Jarak antar rujukan 2 spasi, sedang
antar baris dalam 1 rujukan 1 spasi
Contoh :
-
Agoes, Soekamti.(1995).Teaching and learning on the world wide web (online).http:google(accessed
26 May 2009)
- Waluyo, Agoeng.(1994). DasarWarnaCMYK.Surabaya:
Balai Pustaka
Membuat tabel, grafik dan
gambar
Tabel
-
Sederhana dan
dipusatkan pada satu ide pokok
-
Jika halaman
lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri
-
Diberi identitas
(nomor dan nama) diatas tabel
-
Nomor tabel
ditulis dengan angka arab
-
Jika tabel lebih
dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman selanjutnya
Grafik dan Gambar
-
Sederhana dan
dipusatkan pada satu ide pokok
-
Jika lebih dari
setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri
-
Diberi identitas
(nomor dan nama) dibawah grafik dan gambar
-
Nomor tabel
ditulis dengan angka arab
-
Jika tabel lebih
dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman selanjutnya
Paragraf / Alinea
Satuan bentuk
bahasa yang merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat dan bagian wacana yang
mengungkapkan satu pikiran yang lengkap.
Fungsi
-
Mengekspresikan
gagasan tertulis kedalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, satu (satu
ide pokok) dan padu (antar kalimat memiliki paduan)
-
Menandai peralihan
gagasan baru
-
Memudahkan
pengorganisasian gagasan
Struktur
Paragraf
-
Kalimat topik atau
pokok
-
Kalimat penjelas
PersyaratanParagraf
-
Perlu kesatuan yang membicarakan
satu gagasan
-
Perlu kepaduan seluruh
kalimat yang terkait, mendukung gagasan utamanya
-
Berguna untuk
memudahkan dalam memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu
karangan
Kepaduan dapat
dilakukan dengan cara :
-
Repetisi
-
Kata ganti atau frasa
pengganti
-
Kata sambung dan frasa
penghubung
Jenis Alinea:
Menurut Kalimat Topiknya:
- Alinea deduktif
- Alinea Induktif
- Alinea
deduktif-induktif
- Alinea penuh
kalimat topik
Menurutsifatisinya
- Alineapersuasif
- Alineaargumentatif
- Alineanaratif
- Alineadeskriptif
- Alineaekspositoris
MenurutFungsinya
- Alineapersuasif
- Alineaargumentatif
- Alineanaratif
- Alineadeskriptif
- Alineaekspositoris
MenurutFungsinya
- Alinea
pembuka
- Alinea
pengembang
- Alinea
penutup
MacamAlinea
Alinea
deduktif
Kalimat utama
terletak diawal
- Menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu
(kalimat utama kemudian kalimat penjelas)
Alinea
induktif
- Kalimat utama diakhir paragraf
- Urutan
kalimat penjelas kemudian kalimat utama
- Kalimat
“dengan demikian” dihilangkan
Alinea
deduktif-induktif
- Diawal dan
diakhir
Alinea
persuasif
- Promosi
sesuatu dengan mempengaruhi atau mengajak
Alinea
argumentatif
- Membahas
bukti atau alasan yang kuat, mendukung atau meyakinkan
Alinea naratif
- Menuturkan
peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita
Alinea
deskriptif
- Melukiskan
atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa
Alinea
ekspositoris
- Memaparkan
suatu fakta atau kejadian tertentu
Alinea Pembuka
- Untuk
mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan
Fungsi:
-
Menghantarkan pokok
pembicaraan
-
Menarik minat atau
perhatian pembaca
-
Menyiapkan atau menata
pikiran pembaca untuk mengetahui seluruh isi
Manfaat:
-
Kutipan, peribahasa,
anekdot
-
Uraian mengenai
pentingnya pokok pembicaraan
-
Suatu tantangan atas
pendapat seseorang
-
Uraian pengalaman
pribadi
-
Uraian mengenai maksud
dan tujuan penulisan
-
Sebuah pertanyaan
Alinea Pengembang
- Untuk
mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan
dalam alinea pembuka
Fungsi:
- Mengemukakan inti persoalan
- Memberi ilustrasi atau contoh
- Menjelaskan hal yang diuraikan pada
alinea berikutnya
- meringkas alinea sebelumnya
- Mempersiapkan dasar atau landasan
bagi simpulan
Alinea Penutup
-
Berisi
simpulan bagian karangan
-
Dimaksudkan
untuk mengakhiri karangan
-
Tidak
boleh terlalu panjang
-
Harus
berisi simpulan sementara atau simpulan akhiri sebagai cerminan inti karangan
-
Dapat
menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca
Pengembangan Alinea
-
Metode definisi
(adalah,....)
-
Metode proses (cara
pertama,...)
-
Metode contoh
(seperti,....)
-
Metode sebab-akibat
/akibat-sebab
-
Metode umum-khusus /
khusus-umum
-
Metode klasifikasi
(besar – kecil, pertama – terakhir) harus urut
-
Metode perbandingan
atau kontras
Topik
Pokok pembicaraan atau pokok permasalahan
Ciri-ciri:
- Bersifat umum dan belum terurai
- Bersifat umum dan belum terurai
- Harus sesuatu yang nyata dan tidak boleh abstrak
Syarat-syarat
topik :
-
Menarik
-
Diketahui
-
Aktual
-
Bermanfaat
: Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat
berguna dalam kehidupan sehari-hari
-
Tidak
terlalu baru tapi problematik
-
Terbatas
atau tidak terlalu luas
Membatasi
Topik
Pembatasan
topik akan membantu dalam berbagai hal:
-
Memungkinkan
penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar
diketahuinya
-
Memungkinkan
penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya
Cara
membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan:
-
Tetapkanlah
topik dalam kedudukan yang bebas atau pusat (contoh: komunikasi)
-
Ajukan
pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci, bila dapat tetapkanlah
(contoh: komunikasi visual, komunikasi massa)
-
Tetapkanlah
mana subtopik yang akan dipilih
-
Ajukan
pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut
Tema
- Sudut karangan yang telah selesai
- Sudut
proses penyusunan sebuah karangan
- Tema
adalah sesuatu yang telah diuraikan
Dari Sudut Karangan
yang Telah Selesai
Tema : Amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
karangannya
Dari Sudut Proses
Penyusunan Karangan
Apa pokok pembicaraannya
Apa tujuan
atau tesis yang akan dicapai
Contoh
Topik: Komunikasi Visual (bisa satu kata/frasa)
Tema: Komunikasi Visual dalam Televisi (tidak bisa dibuat
frasa)
Syarat Tema
yang Baik
-
Menarik
perhatian penulis
-
Dikenal
atau diketahui dengan baik
-
Bahan-bahannya
dapat diperoleh
-
Memiliki
batasan ruang lingkup
Judul
Merupakan penjabaran atau perincian dari topik yang bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah dan judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik, mencerminkan isi atau tulisan yang dibahas.
Syarat-syaratJudul
-
Asli
-
Relevan
(sesuai isi)
-
Provokatif
normatif (mengundang orang lain untuk membaca)
-
Singkat
-
Harus
berbentuk frasa
-
Awal
kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi
-
Tanpa
tanda baca diakhir judul karangan
-
Menarik
perhatian
-
Logis
Contoh:
- Topik : Komunikasi Visual
- Topik : Komunikasi Visual
-
Tema
: Komunikasi Visual dalam Televisi
-
Judul
: Persepsi Komunikasi Visual dalam Iklan Pasta Gigi
Kerangka
Karangan
- Merupakan
rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan
- Berfungsi
untuk mengarahkan
- Dibentuk
dengan menggunakan sistem tanda atau kode tertentu
- Macam
kerangka karangan
- Kerangka
topik
- Kerangka
kalimat
Kerangka
Topik
- Terdiri
atas kata, frasa dan klausa
- Tidak
memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap
Kerangaka
Kalimat
- Unsur-unsurnya
berupa kalimat lengkap
- Bersifat
resmi
- Memerlukan
tanda akhir titik
Catatan Kaki
1.
Fungsi
Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah
2.
Pemakaian
- Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan
- Referensi sidang yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana atau
halaman berapa, hal yang sama dibahas didalam tulisan
3.
Penomoran
Penomoran
Menggunakan angka arab (1,2 dan seterusnya) dibagian belakang yang diberi
catatan kaki dan ditulis dengan teknik superscripts
4.
Penempatan
- Langsung dibelakag bagian yang diberi catatan kaki
- Umumnya adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab
Ibid
- Ibid Singkatan dari ibidium
- Ibid dipakai apabila
kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak
disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa
halaman
- Ibid tanpa nomor
halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama
Contoh: Ibid, h.69. (jika halaman berbeda)
Ibid. (jika halaman sama)
Op.cit
- Singkatan dari opere citati = karya yang telah ditulis
- Dipakai untuk menunjuk
kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah
diselingi oleh sumber lain, pemakaian op.ct harus diikuti nomor halaman yang
berbeda.
- Jika dari seorang
penulis telah disebut dua macam buku atau lebih, maka untuk mendhindari
kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan mencantumkan nama
penulis diikuti angka romawi besar (I,II,III,...dst) pada “footnote”
sesudah tahun penerbitan diantara tanda dua kurung
Contoh
:Sudargo Gautama I, op.cit, h.139
Loc.cit
- Singkatan dari lucocitati
= tempat yang telah dikutip
- Dipergunakan kalau menunjuk pada
halaman yang sama dari suatu dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain
- Nomor halaman tidak dicantumkan
dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu dengan sendirinya sama
dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya
Contoh : E. Utrecht, loc.cit. (jika tidak diselingi
sumber lain maka akan menjadi “ibid”)